Namun tak banyak yang tahu bahwa Jorginho memulai kariernya sebagai pemain sepakbola dengan sangat sulit. Ia sekilas menjadi korban trafficking dengan kedok sepakbola.
"Saya datang ke Italia pada usia 15 tahun. Saya adalah satu dari 50 anak-anak asal Brasil yang dibawahi oleh seorang agen Italia. Yang paling siap kemudian diterbangkan ke Italia untuk menjalani trial. Saya datang ke Verona dengan harapan besar," urai Jorginho kepada La Gazzetta dello Sport.
Ia lalu merasakan kerasnya kehidupan di negeri orang, terutama dengan usia yang masih sangat muda seperti itu.
"Perubahan yang ada sangat berat; saya tak mendapat kontrak selama satu setengah tahun. Saya makan dan tidur di semacam asrama sekolah dengan uang saku 20 euro per pekan. Saya hampir saja memutuskan pulang ke Brasil ketika Verona memutuskan mengontrak saya. Kemudian saya putuskan untuk berganti agen," sambungnya.
Agen yang membawa Jorginho ke Italia memang mengirim banyak sekali anak-anak asal Brasil. Namun mereka tidak mengawasi perkembangan sang anak, baik dalam bidang pendidikan maupun kemampuan sepakbolanya. Anak-anak tersebut juga diterbangkan ke Italia tanpa ada kontrak dan jaminan yang jelas.
Saat ini, Jorginho tahu dirinya tengah dilirik banyak klub besar, termasuk di antaranya adalah dua raksasa Premier League; Chelsea dan Arsenal. Ia mengatakan siap menunjukkan kemampuan terbaiknya meski juga tak keberatan tetap di Verona.
"Bermain semusim lagi bagi Verona tak masalah bagi saya. Saya nyaman di sini dan ada antusiasme besar di klub ini. Dalam laga melawan Parma, saya tahu ada pemandu bakat dari Chelsea dan Arsenal yang melihat penampilan saya. Mungkin jika saya terus bermain bagus saya bisa menunjukkan kepada klub-klub itu berapa harga yang pantas untuk saya," pungkasnya.
sumber :
http://www.bola.net/champions/target-chelsea-dan-arsenal-ternyata-punya-masa-lalu-kelam-4fe658.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar